1. Peradaban
Lembah Sungai Indus
Perdaban India berkembang di kawasan lembah Sungai Indus yang
sekarang masuk wilayah Pakistan. Penelitian terhadap kawasan ini dilakukan oleh
arkeolog Inggris yang bernama Sir John Marshall. Penelitian tersebut berhasil
menemukan peninggalan reruntuhan dua kota yang menakjubkan, yaitu Mohejandro
dan Harappa. Kedua kota itu diperkirakan berdiri sekitar tahun 3000 – 1500 SM.
Peninggalan yang ditemukan merupakan hasil kebudayaan bangsa Dravida yang
memiliki ciri tubuh pendek, hidung pesek, rambut keriting, dan berkulit hitam.
a. Sistem Pemerintahan
Sebelum kota terbentuk, pemerintahan pada awalnya dipegang oleh
kepala suku, yang kemudian berkembang menjadi pemerintahan desa. Setelah kota
terbentuk, pemerintahan beralih menjadi pemerintahan kota. Kemungkinan besar,
kota-kota di lembah Sungai Indus berbentuk negara kota, hal itu terbukti dari
adanya benteng yang mengelilingi kota. Kemungkinan besar, kota-kota itu
diperintah oleh seorang pendeta. Berarti pendeta selain berfungsi sebagai
pemimpin agama, juga sebagai pemimpin politik.
b. Sistem Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat lembah Sungai Indus bercorak politheisme.
Dewa utama yang disembah adalah Dewi Ibu, yang merupakan perwujudan dari dewi
kesuburan. Masyarakat juga melakukan pemujaan terhadap hewan mitologi (hewan
yang berbentuk setengah manusia dan setengah hewan atau hewan berkepala dua)
dan hewan biasa yang disucikan (ular, sapi, gajah, dan harimau). Selain itu,
masyarakat Sungai Indus juga memuja kekuatan alam.
c. Sistem Perekonomian
Perekonomian masyarakat lembah Sungai Indus bersifat agraris dan
melakukan kegiatan perdagangan.
d. Peninggalan Budaya
·
Sejumlah materai yang tebuat dari lempengan
tanah liat dengan hiasan bermacam-macam, seperti gambar perempuan, buaya,
gajah, dan badak.
·
Kereta kecil yang terbuat dari tanah liat yang
dibakar (terracotta).
·
Kalung yang terbuat dari emas.
·
Senjata yang terbuat dari logam.
·
Clay tablet bertuliskan huruf Piktogram.
·
Kompleks perumahan dan fasilitas umum berupa
pasar, gudang, tempat peleburan logam, tempat pertemuan, kuil, dan lumbung.
·
Kolam pemandian besar yang dilengkapi dengan
pipa-pipa air.
e. Sistem Tulisan
Masyarakat lembah Sungai Indus telah memiliki sistem tulisan
sendiri. Tulisan tersebut berbentuk piktogram, namun sampai sekarang belum
ditemukan bagaimana cara membacanya.
2. Peradaban
Lembah Sungai Gangga
Pusat peradaban
Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan
Pegunungan Windya-Kedna. Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa
Arya yang termasuk bangsa Indo-Jerman. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan
menyebar ke arah timur. Bangsa Arya memasuki wilayah India antara tahun
2000-1500 SM, melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya. Mereka
menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya.
Kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan bangsa Dravida dikenal
dengan sebutan kebudayaan Hindu.
a.
Sistem Pemerintahan
Perkembangan
sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan sistem
pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Indus. Runtuhnya Kerajaan
Maurya menjadikan keadaan kerajaan menjadi kacau dikarenakan peperangan antara
kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan yang kacau, mulai aman
kembali setelah munculnya kerajaan-kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut di
antaranya Kerajaan Gupta dan Kerajaan Harsha.
a.
Kerajaan Gupta
Pendiri Kerajaan Gupta adalah Raja Candragupta I dengan
pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candragupta
I, agama Hindu dijadikan agama negara, namun agama Buddha masih tetap dapat
berkembang.
Masa kejayaan Kerajaan Gupta terjadi pada masa pemerintahan Samudragupta (Cucu
Candragupta 1). Pada masa pemerintahannya Lembah Sungai Gangga dan Lembah
Sungai Indus berhasil dikuasainya dan Kota Ayodhia ditetapkan sebagai ibukota
kerajaan.
Pengganti Raja Samudragupta adalah Candragupta II, yang dikenal
sebagai Wikramaditiya. Ia juga bergama Hindu, namun tidak memandang
rendah dan mempersulit perkembangan agama Budha. Bahkan pada masa
pemerintahannya berdiri perguruan tinggi agama Buddha di Nalanda. Di bawah
pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat semakin makmur dan
sejahtera.. Kesusastraan mengalami masa gemilang. Pujangga yang terkenal pada
masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul
"Syakuntala". Perkembangan seni patung mencapai kemajuan yang juga
pesat. Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan dan patung-patung terkenal
menghiasi kuil-kuil di Syanta.
Dalam-perkembangannya Kerajaan Gupta mengalami kemunduran
setelahmeninggalnya Raja Candragupta II. India mengalami masa kegelapan
selama kurang lebih dua abad.
b.
Kerajaan Harsha
Setelah mengalami masa kegelapan, baru pada abad ke-7 M muncul Kerajaan
Harsha dengan rajanya Harshawardana. Ibu kota Kerajaan Harsha adalah Kanay. Harshawardana merupakan
seorang pujangga besar. Pada masa pemerintahannya kesusastraan dan pendidikan
berkembang dan pesat. Salah satu pujangga yang terkenal pada masa kerajaan
Harshawardana adalah pujangga Bana dengan karyanya berjudul
"Harshacarita".
Raja Harsha pada awalnya memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama
Buddha. Di tepi Sungai Gangga banyak dibangun wihara dan stupa, serta dibangun
tempattempat penginapan dan fasilitas kesehatan. Candi-candi yang rusak
diperbaiki dan membangun candi-candi baru. Setelah masa pemerintahan Raja
Harshawardana hingga abad ke-1 1 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang
pernah berkuasa di Harsha.
b.
Sistem Kepercayaan
Masyarakat Hindu
memuja banyak dewa (Politeisme). Dewa-dewa tersebut, antara lain, Dewa Bayu
(Dewa Angin), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain
sebagainya. Dalam agama Hindu dikenal dengan sistem kasta, yaitu pembagian
kelas sosial berdasarkan warna dan kewajiban sosial. Dalam perkembangan
selanjutnya, sistem kasta inilah yang menyebabkan munculnya agama Buddha. Hal
ini dipelopori oleh Sidharta Gautama. Agama Buddha mulai menyebar ke masyarakat
India setelah Sidharta Gautama mencapai tahap menjadi Sang Buddha. Agama Buddha
terbagi menjadi dua aliran, yaitu Buddha Mahayana dan Buddha Hinayana.
c.
Sistem Perekonomian
Bangsa
Arya adalah bangsa peternak dengan kehidupan yang terus mengembara. Setelah
berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah
yang subur, akhirnya mereka hidup menetap.
d.
Peninggalan
Budaya
Perkembangan
kebudayaan masyarakat Lembah Sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada
bidang kesenian. Kesusastraan, seni pahat dan seni patung berkembang pesat.
Kuil-kuil yang indah dari Syanta dibangun.Daerah-daerah yang diduduki oleh
bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bnagsa Arya) atau
Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah
selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.
Labels: history, India, school project