homePROFILETAGBOARDCREDITStumblrtwitterfollow
Nyanyian Kehidupan [Resensi Film Les Misérables]


Judul Film : Les Misérables
Sutradara : Tom Hooper
Produser : Tim Bevan, Eric Fellner, Debra  Hayward, Cameron Mackintosh
Pemeran : Hugh Jackman, Russell Crowe, Anne Hathaway, Samantha Barks, Amanda Seyfried, Eddie Redmayne, Helena Bonham Carter, Sacha Baron Cohen
Genre : Drama, Musikal
Studio : Universal Pictures
Tanggal Rilis : 07 Desember 2012
Durasi : 160 Menit


Bebas dari penjara ternyata tidak selalu menyenangkan. Hal itu justru menjadi sebuah awal perjalanan hidup yang panjang dan memilukan.  
Sejarah Perancis, politik, filsafat moral,  antimonarkisme, keadilan, agama, serta cinta romantis dan cinta keluarga tampaknya menjadi tema yang menyatu dalam film Les MisérablesLes Misérables adalah sebuah film drama musikal yang diadaptasi dari novel Perancis berjudul sama karya Victor Hugo. Les Misérables sendiri memiliki arti Orang-Orang yang MalangOrang-Orang Celaka, atau Korban.
Film yang berlatar di Perancis abad ke-19 ini bercerita tentang pembebasan seorang narapidana bernama Jean Valjean (Hugh Jackman) yang dipenjara selama 19 tahun hanya karena mencuri sepotong roti. Pembebasan bersyarat ini merupakan awal Jean Valjean untuk memulai kehidupan yang baru.
***
Film dibuka dengan pemandangan orang-orang termasuk Jean Valjean yang sedang bekerja diatas kapal kerja paksa pada tahun 1815. Kemudian dilanjutkan dengan dibebaskannya Jean Valjean dengan pembebasan bersyarat. Setelah diberi pengampunan dosa dan diberi barang keberuntungan oleh seorang uskup, ia bersumpah untuk menemukan kembali jati dirinya dan memulai kehidupan baru.
Delapan tahun kemudian, Valjean menggunakan identitas baru, mengganti namanya menjadi Monsieur Madeleine, dan hidup sebagai pemilik pabrik yang kaya serta sebagai walikota Montreuil-sur-Mer. Mungkin ini yang membuat para penonton bertanya-tanya. Bagaimana seorang mantan narapidana bisa menjadi seorang walikota hanya dengan bermodalkan barang yang diberikan oleh seorang uskup kepadanya.
Valjean memang sudah bebas dari penjara. Akan tetapi, ia masih harus melarikan diri dari kejaran Inspektur kejam bernama Javert (Russell Crowe) yang telah ditunjuk untuk membawanya ke pengadilan.
Di pabrik miliknya, Valjean memiliki karyawan cantik yang bernama Fantine (Anne Hathaway), seorang single parent yang bekerja di pabrik milik Valjean dan selalu memberikan hasil jerih payahnya kepada pemilik tempat penginapan, yaitu Thenardier (Sacha Baron Cohen) dan istrinya (Helena Bonham Carter). Fantine menitipkan anaknya yang bernama Cosette kepada pasangan Thenardier yang kejam tersebut. Masalah muncul ketika para pekerja lain mengetahui bahwa Fantine memiliki anak diluar nikah. Mereka menuntut agar Fantine dipecat dari pabrik tersebut.
Setelah Fantine diusir dari pabrik, penonton akan melihat kisah tragis dari Fantine yang menjual apapun yang ia punya untuk membiayai anaknya, termasuk menjual rambut, gigi, bahkan tubuhnya. Anne Hathaway mampu menggambarkan kesedihan seorang Fantine dengan sangat baik. Ditambah dengan kemampuan menyanyinya yang mampu membuat penonton terkesima. Siapapun yang melihat Fantine dalam adegan ini pasti akan merasa iba.
Di jalanan, Valjean akhirnya menemukan Fantine yang sudah sekarat tersebut dan membawanya ke rumah sakit. Namun malangnya, nyawa Fantine tidak tertolong. Sebelum Fantine meninggal, Valjean berjanji kepada Fantine untuk menemukan Cosette dan akan membesarkan Cosette seperti anaknya sendiri.
Masalah Jean Valjean semakin rumit ketika ada seseorang yang disangka pengadilan sebagai Jean Valjean si buronan polisi. Akhirnya Valjean pun mengaku bahwa dialah Jean Valjean yang asli. Namun orang-orang tidak percaya kecuali Javert. Menurut Javert, keadilan tetap harus ditegakkan tanpa memandang bulu. Walaupun Valjean telah menjadi orang baik dan dicintai banyak orang, ia tetap harus dihukum. Namun akhirnya Jean Valjean berhasil melarikan diri dari Javert.
Cosette pun ditemukan oleh Valjean. Valjean berniat untuk mengambil Cosette dari pasangan Thenardier. Setelah melihat adegan-adegan yang menyedihkan dan tragis, pertemuan Valjean dengan pasangan Thenardier ini akhirnya memberi sedikit kesan komedi. Sacha Baron Cohen dan Helena Bonham Carter mampu menggambarkan dengan bagus kejahatan dan kecurangan pemilik penginapan yang sering mencuri. Musik yang lucu menambah kesan komedi pada adegan ini.
Akhirnya Valjean mengadopsi Cosette sebagai anaknya. Ia menyadari bahwa bebannya kini bertambah dan ia juga menyadari telah membawa Cosette dalam hidupnya yang penuh bahaya karena Valjean masih dikejar oleh Inspektur Javert. Hal ini membuat mereka terus hidup berpindah-pindah.
Sembilan tahun kemudian, orang-orang Perancis yang sebagian besar bekerja sebagai buruh menjadi semakin putus asa karena sebagian besar hidup dalam kemiskinan, sehingga menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah Perancis. Hal ini membuat para pemuda melakukan pemberontakan terhadap pemerintah. Salah satu tokoh pemuda yang mempelopori pemberontakan tersebut adalah Marius Pontmercy (Eddie Redmayne).
Sementara itu, Cosette pun tumbuh menjadi gadis yang cantik (Amanda Seyfried) dan kecantikannya ternyata dapat memikat hati Marius. Cinta segitiga antara Cosette, Marius, dan Éponine (Samantha Barks) yang muncul ditengah-tengah pemberontakan kepada pemerintah Perancis tersebut disajikan dengan sangat indah. Adegan saat Éponine menyanyi dibawah rinai hujan pasti dapat membuat para penonton terharu.
Walaupun patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan, Éponine tetap mencintai Marius dengan sepenuh hati. Ketika akhirnya pemberontakan dimulai, Éponine melindungi Marius dari tembakan walau akhirnya Éponine sendiri yang tertembak mati.
Pada saat itu Jean Valjean menemukan surat cinta Marius pada Cosette dan memutuskan menyelamatkan pemuda itu. Ia menyelinap ke barikade. Jean Valjean yang mengetahui bahwa Javert tertangkap, segera membantu Javert melarikan diri. 
Semua pemuda meninggal kecuali Marius yang dilarikan Jean Valjean. Dalam usaha pelariannya itu, Javert menemukan Jean Valjean. Jean Valjean kembali menyatakan akan membantu Marius dulu sebelum ditangkap. Hati Javert goyah. Manusia sebaik Jean Valjean tak layak dihukum. Sebagai penegak hukum ia harus menangkap Jean Valjean. Akhirnya dengan penuh sesal, Javert bunuh diri. 
Marius sangat menyesali kematian semua temannya. Jean Valjean yang menemuinya menceritakan masa lalunya pada Marius dan meminta Marius agar tetap merahasiakan masa lalunya pada Cosette. Ia melarikan diri kembali setelah yakin Cosette bahagia bersama Marius.
***
Bagaimana ending-nya? Cosette dan Marius akhirnya menemukan Jean Valjean yang sedang menanti ajalnya di sebuah biara. Jean Valjean akhirnya bisa meninggal dunia dengan tenang. Arwah Jean Valjean dijemput oleh arwah Fantine dan bertemu dengan arwah-arwah para pemberontak yang tewas, kemudian mereka semua menyanyikan lagu Do You Hear the People Sing? dengan gembira. Adegan tersebut digambarkan dengan sangat baik dan dapat membuat para penonton menitikkan air mata bila mengingat perjuangan-perjuangan para tokoh tersebut. Ditambah lagunya yang sangat menggugah semangat, adegan ini menjadi sangat bagus dijadikan penutup film.
Menonton film ini seperti menonton teater musikal. Hampir 100% dialog dalam film ini dinyanyikan oleh para pemainnya. Untuk penonton yang sudah terbiasa atau suka akan pertunjukan musikal, maka mereka akan fine saja menonton film yang durasinya hampir tiga jam ini. Namun, untuk mereka yang tidak menyukai pertunjukan musikal mungkin akan bosan terlebih dahulu saat menonton film ini.
Musik yang ada di film musikal ini dapat membangkitkan sisi emosional yang kuat. Sutradara Tom Hooper juga memberi tantangan kepada aktor dan aktris untuk bernyanyi live dalam film tersebut. Hal ini menjadi nilai plus tersendiri untuk film Les Misérables. Contohnya  lagu I Dreamed a Dream yang dinyanyikan oleh Anne Hathaway. Anne menyanyikan lagunya dengan sangat baik dan emosi yang kuat sehingga membuat penonton terhanyut oleh nyanyiannya.
Les Misérables pada umumnya menerima ulasan positif dari para kritikus film. Film ini juga mendapatkan standing ovation dari para kritikus dan penonton saat penayangan perdananya. Film ini memenangkan Film Terbaik Golden Globe - Musikal atau Komedi, Aktor Terbaik (Hugh Jackman) dan Aktris Pendukung Terbaik (Anne Hathaway). Selain itu, Les Misérables juga dinominasikan dalam 9 BAFTA Awards, dan delapan nominasi Academy Award.
Les Misérables sangat direkomendasikan untuk remaja atau orang dewasa yang menyukai pertunjukan musikal yang penuh drama atau yang menyukai film-film bertema sejarah. Film ini juga cocok untuk orang-orang yang menghargai pengalaman pahit dalam kehidupan.

Labels: , ,

POSTED BY Nurul Ainna ON Saturday, April 13, 2013 @ 4:32 PM
0 comment(s)
Sistem Politik Inggris


Sistem politik di Inggris adalah demokrasi dengan sistem parlementer yang menganut aliran liberalistik, yaitu mendasarkan dan mengutamakan kebebasan individu yang seluas-luasnya.

1.  Kekuasaan Legislatif
Lembaga legislatif Inggris adalah Parlemen. Parlemen Inggris terdiri atas dua kamar (bikameral), yaitu:
1.   House of Commons atau Majelis Rendah, adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara calon-calon partai politik.
2. House of Lord atau Majelis Tinggi, adalah perwakilan yang berisi para bangsawan dengan berdasarkan warisan.
House of Commons memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada House of Lord.

2.  Kekuasaan Eksekutif
Badan eksekutif Inggris terdiri dari Raja atau Ratu sebagai bagian dari badan eksekutif yang tidak dapat diganggu gugat, serta kurang lebih 20 menteri yang bekerja atas asas tanggung jawab menteri (ministerial responsibility). Kekuasaan Raja bersifat simbolis, sedangkan kekuasaan sebenarnya ada di tangan Perdana Menteri yang memimpin para menteri, dengan kata lain kepala pemerintahan Inggris dijabat oleh seorang Perdana Menteri.

3.  Kekuasaan Yudikatif
Sistem pengadilan dikepalai oleh Pengadilan Senior Inggris dan Wales, yang terdiri dari:
2.   Pengadilan Tinggi Kehakiman untuk kasus perdata
3.   Pengadilan Mahkota untuk kasus pidana
Mahkamah Agung Britania Raya merupakan lembaga peradilan tertinggi untuk kasus-kasus perdata maupun pidana di Inggris dan Wales. Mahkamah ini dibentuk pada tahun 2009 setelah perubahan konstitusi, yang mengambil alih fungsi yudisial dari House of Lords.

4.  Kabinet
Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh Perdana Menteri. Kabinet inilah yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari House of Commons.

5.  Pemerintahan Daerah
Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United Kingdom yang terdiri atas England, Scotland, Wales, dan Irlandia Utara. Inggris berbentuk kerajaan (monarki). Inggris menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan pemerintah daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah. Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales, dan Greater London.

6.  Pemilu
Meski berbentuk kerajaan, demokrasi tetap tumbuh di Inggris karena berubahnya monarki absolut di Inggris menjadi monarki konstitusional. Parlemen Inggris dipilih oleh rakyat melalui pemilu yang demokratis.

7.  Sistem Kepartaian
Inggris merupakan negara bersistem dwipartai, yang dalam sejarahnya kekuasaan bergilir antara dua kekuatan politik utama, yaitu:
1. Partai Buruh
2. Partai Konservatif
Selain dua partai diatas, juga terdapat partai yang kalah dalam pemilu dan menjadi partai oposisi. Para pemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan pemerintah.

Labels: , ,

POSTED BY Nurul Ainna ON Sunday, February 10, 2013 @ 7:51 AM
0 comment(s)
Peradaban India Kuno

1.  Peradaban Lembah Sungai Indus

Perdaban India berkembang di kawasan lembah Sungai Indus yang sekarang masuk wilayah Pakistan. Penelitian terhadap kawasan ini dilakukan oleh arkeolog Inggris yang bernama Sir John Marshall. Penelitian tersebut berhasil menemukan peninggalan reruntuhan dua kota yang menakjubkan, yaitu Mohejandro dan Harappa. Kedua kota itu diperkirakan berdiri sekitar tahun 3000 – 1500 SM. Peninggalan yang ditemukan merupakan hasil kebudayaan bangsa Dravida yang memiliki ciri tubuh pendek, hidung pesek, rambut keriting, dan berkulit hitam.

a.       Sistem Pemerintahan
Sebelum kota terbentuk, pemerintahan pada awalnya dipegang oleh kepala suku, yang kemudian berkembang menjadi pemerintahan desa. Setelah kota terbentuk, pemerintahan beralih menjadi pemerintahan kota. Kemungkinan besar, kota-kota di lembah Sungai Indus berbentuk negara kota, hal itu terbukti dari adanya benteng yang mengelilingi kota. Kemungkinan besar, kota-kota itu diperintah oleh seorang pendeta. Berarti pendeta selain berfungsi sebagai pemimpin agama, juga sebagai pemimpin politik.

b.      Sistem Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat lembah Sungai Indus bercorak politheisme. Dewa utama yang disembah adalah Dewi Ibu, yang merupakan perwujudan dari dewi kesuburan. Masyarakat juga melakukan pemujaan terhadap hewan mitologi (hewan yang berbentuk setengah manusia dan setengah hewan atau hewan berkepala dua) dan hewan biasa yang disucikan (ular, sapi, gajah, dan harimau). Selain itu, masyarakat Sungai Indus juga memuja kekuatan alam.

c.       Sistem Perekonomian
Perekonomian masyarakat lembah Sungai Indus bersifat agraris dan melakukan kegiatan perdagangan.

d.      Peninggalan Budaya
·      Sejumlah materai yang tebuat dari lempengan tanah liat dengan hiasan bermacam-macam, seperti gambar perempuan, buaya, gajah, dan badak.
·      Kereta kecil yang terbuat dari tanah liat yang dibakar (terracotta).
·      Kalung yang terbuat dari emas.
·      Senjata yang terbuat dari logam.
·      Clay tablet bertuliskan huruf Piktogram.
·      Kompleks perumahan dan fasilitas umum berupa pasar, gudang, tempat peleburan logam, tempat pertemuan, kuil, dan lumbung.
·      Kolam pemandian besar yang dilengkapi dengan pipa-pipa air.

e.      Sistem Tulisan
Masyarakat lembah Sungai Indus telah memiliki sistem tulisan sendiri. Tulisan tersebut berbentuk piktogram, namun sampai sekarang belum ditemukan bagaimana cara membacanya.

2.  Peradaban Lembah Sungai Gangga

Pusat peradaban Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna. Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Arya yang termasuk bangsa Indo-Jerman. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa Arya memasuki wilayah India antara tahun 2000-1500 SM, melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya. Mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya. Kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan bangsa Dravida dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu.

a.       Sistem Pemerintahan
Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Indus. Runtuhnya Kerajaan Maurya menjadikan keadaan kerajaan menjadi kacau dikarenakan peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan yang kacau, mulai aman kembali setelah munculnya kerajaan-kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut di antaranya Kerajaan Gupta dan Kerajaan Harsha.

a.                   Kerajaan Gupta
Pendiri Kerajaan Gupta adalah Raja Candragupta I dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candragupta I, agama Hindu dijadikan agama negara, namun agama Buddha masih tetap dapat berkembang.
Masa kejayaan Kerajaan Gupta terjadi pada masa pemerintahan Samudragupta (Cucu Candragupta 1). Pada masa pemerintahannya Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil dikuasainya dan Kota Ayodhia ditetapkan sebagai ibukota kerajaan.
Pengganti Raja Samudragupta adalah Candragupta II, yang dikenal sebagai Wikramaditiya. Ia juga bergama Hindu, namun tidak memandang rendah dan mempersulit perkembangan agama Budha. Bahkan pada masa pemerintahannya berdiri perguruan tinggi agama Buddha di Nalanda. Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat semakin makmur dan sejahtera.. Kesusastraan mengalami masa gemilang. Pujangga yang terkenal pada masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul "Syakuntala". Perkembangan seni patung mencapai kemajuan yang juga pesat. Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan dan patung-patung terkenal menghiasi kuil-kuil di Syanta.
Dalam-perkembangannya Kerajaan Gupta mengalami kemunduran setelahmeninggalnya Raja Candragupta II. India mengalami masa kegelapan selama kurang lebih dua abad.

b.                  Kerajaan Harsha
Setelah mengalami masa kegelapan, baru pada abad ke-7 M muncul Kerajaan Harsha dengan rajanya Harshawardana. Ibu kota Kerajaan Harsha adalah Kanay. Harshawardana merupakan seorang pujangga besar. Pada masa pemerintahannya kesusastraan dan pendidikan berkembang dan pesat. Salah satu pujangga yang terkenal pada masa kerajaan Harshawardana adalah pujangga Bana dengan karyanya berjudul "Harshacarita".
Raja Harsha pada awalnya memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama Buddha. Di tepi Sungai Gangga banyak dibangun wihara dan stupa, serta dibangun tempattempat penginapan dan fasilitas kesehatan. Candi-candi yang rusak diperbaiki dan membangun candi-candi baru. Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-1 1 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang pernah berkuasa di Harsha.

b.      Sistem Kepercayaan
Masyarakat Hindu memuja banyak dewa (Politeisme). Dewa-dewa tersebut, antara lain, Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain sebagainya. Dalam agama Hindu dikenal dengan sistem kasta, yaitu pembagian kelas sosial berdasarkan warna dan kewajiban sosial. Dalam perkembangan selanjutnya, sistem kasta inilah yang menyebabkan munculnya agama Buddha. Hal ini dipelopori oleh Sidharta Gautama. Agama Buddha mulai menyebar ke masyarakat India setelah Sidharta Gautama mencapai tahap menjadi Sang Buddha. Agama Buddha terbagi menjadi dua aliran, yaitu Buddha Mahayana dan Buddha Hinayana.

c.       Sistem Perekonomian
Bangsa Arya adalah bangsa peternak dengan kehidupan yang terus mengembara. Setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang subur, akhirnya mereka hidup menetap.

d.      Peninggalan Budaya
Perkembangan kebudayaan masyarakat Lembah Sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada bidang kesenian. Kesusastraan, seni pahat dan seni patung berkembang pesat. Kuil-kuil yang indah dari Syanta dibangun.Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bnagsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.
Sumber: Sejarah SMA/MA Kelas X Bailmu, ridwan-sitemakalahku-chandraswawashahab




Labels: , ,

POSTED BY Nurul Ainna ON Monday, January 14, 2013 @ 6:29 PM
0 comment(s)
back | all rights reserved desiree 2012