homePROFILETAGBOARDCREDITStumblrtwitterfollow
Saman Makes One
Sebenarnya judul postingan kali ini terinspirasi dari slogan yang dipakai MAMA (Mnet Asian Music Award) 2012, 'Music Makes One'. MAMA ini ditayangin juga di salah satu TV lokal Indonesia. Tapi sekarang gue nggak akan ngebahas MAMA.

Di postingan kali ini gue akan bercerita tentang gue dan teman-teman kelas gue yang baru saja selesai menjalankan tes Tari Saman untuk mata pelajaran Seni Budaya pada hari Jumat, 17 Mei 2013.

Buat yang nggak tahu Tari Saman, Tari Saman adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Aceh. Gerakan tarinya kebanyakan tepuk dada dan tepuk paha. Posisi penarinya yaitu duduk (kayak duduk diantara dua sujud waktu solat) hampir di sepanjang lagu. Cobain, deh. Dan rasakan sensasinya.

Kita cuma dikasih waktu latihan sekitar satu bulan untuk tes Tari Saman ini. Selain Pak Budi, guru Seni Budaya, kita diajarin Tari Saman juga sama kakak kelas yang sangat baik hati.

Awalnya gue nggak terlalu excited sama Tari Saman ini karena gue kurang bisa konsentrasi dan (sangat) susah menghapal gerakannya. Tapi setelah berkali-kali latihan dan dibantu teman-teman, gue pun bisa menghapal gerakannya. Makasih banget ya buat teman-teman yang sudah berbaik hati ngajarin gue!

Kemudian satu kelas yang awalnya hanya terdiri dari satu kelompok pun dibagi menjadi dua kelompok. Karena dalam Tari Saman gerakan antar penarinya nggak semua sama dan kita ya hapalnya gerakan kita masing-masing, otomatis kita semua harus menghapal gerakan yang sebelumnya tidak kita hapalkan. Agak ribet juga sih jelasinnya.

Lalu datanglah pengumuman bahwa tes Tari Saman sekitar satu minggu lagi. Kita sama sekali belum siap. Porsi latihan pun kita tingkatkan. Gue sempet nggak masuk sekolah sehari karena kecapekan (sebenernya ditambah pas pulang gladi resik gue kehujanan. Maaf curcol). Kita juga sempet bingung sama kostum, tapi akhirnya masalah kostum beres juga.

Tibalah kita di hari Jumat, 17 Mei 2013. Tes Tari Saman. Pulang Sekolah. Maksudnya pulang sekolah disini ya emang pulang sekolah banget. Kita udah make-up di jam isoma (dan itu rempongnya setengah mati. Bayangin aja anak-anak yang sehari-harinya berkutat sama matematika, fisika, biologi, kimia saling mendandani kawan-kawannya) dan kita belajar Bahasa Indonesia dengan wajah yang sudah dipoles oleh bedak dan kawan-kawannya. Setelah jam pelajaran Bahasa Indonesia selesai kita langsung ganti baju. Kabar baiknya: Pak Budi solat Asar dulu jadi kita masih sempet latihan.

Kelompok 1 pun tampil. Alhamdulillah kita sukses. Sukses disini bukan nggak ada kesalahan gerakan sama sekali tapi kesalahannya nggak sebanyak waktu latihan dan gladi resik. Ditambah faktor keberuntungan juga kayaknya.

Ini foto kelompok 1 setelah tes Tari Saman. :)

Jangan perhatikan background-nya, please.

Kita bahagia sekaligus sedih setelah tes. Bahagianya: beban kita sedikit berkurang. Kita nggak harus pulang sore banget karena udah nggak latihan Tari Saman lagi. Sedihnya: Nggak akan ada lagi kebersamaan kayak saat kita latihan Tari Saman bareng-bareng. Selesainya semua yang berbau Tari Saman ini seakan ada yang pergi begitu saja dari kehidupan gue.

Tapi dengan adanya Tari Saman ini kebersamaan dan kekompakan kita jadi makin terasa. Buktinya setelah tes Tari Saman kita masih sempat rapat kecil dulu buat ngomongin acara bersih-bersih dan menghias kelas buat besoknya. Kita ngomongin siapa harus bawa apa, dan lain-lain.

Besoknya, lebih tepatnya hari ini, Sabtu, 18 Mei 2013, kita semua bersih-bersih dan menghias kelas dengan maksimal. Semua orang punya kerjaan masing-masing. Ada yang nyapu, ngepel, bersihin jendela, kerja bikin jadwal piket, jadwal pelajaran, kalender, dan lain-lain. Kelas kita yang sebelumnya polos berubah jadi kelas yang sangat berwarna.

Tulisan 'Our Signature'-nya nggak keliatan ._.

Kalender buat jadwal dikumpulinnya tugas-tugas.

Jadwal pelajaran. Gajahnya lucu ;A;

Jadwal piketnya lucu ;A;

Fakta-fakta SMA Negeri 1 Cikarang Utara :)

This is the attention seeker of our class~

Jadi, dibawah 'DREGEVON CI' itu adalah nama-nama belakang siswi di XI CI 2

Kemudian gue sadar. Kita, XI CI 2, nggak akan maju tanpa adanya kebersamaan dan kekompakan. Kita nggak punya kedua hal itu waktu kelas X. Waktu itu kita masih egois. Sekarang juga sebenernya masih egois, tapi sekarang keegoisan itu mulai sedikit berkurang karena adanya kebersamaan dan kekompakan kita. Dan gue rasa Tari Saman berperan sekali dalam menciptakan kebersamaan dan kekompakan. :D
POSTED BY Nurul Ainna ON Saturday, May 18, 2013 @ 11:15 PM
0 comment(s)
back | all rights reserved desiree 2012 | forth